Anggota Polres Sijunjung antusias memanen jagung bersama warga Batu Gandang
Batu Gandang, sijunjungpost — Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sijunjung mengikuti prosesi panen jagung bersama masyarakat Jorong Batu Gandang, Kenagarian Tanjung Ampalu, Kecamatan Koto VII, Selasa pekan lalu.
Kegiatan ini merupakan wujud sinergitas antara Polri dan masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong guna mendukung ketahanan pangan lokal.
Kasat Lantas Polres Sijunjung, Iptu A. Agung Ngurah Santa Subrata, mengatakan bahwa keterlibatan personel Polri dalam kegiatan pertanian ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan lahan tidur agar menjadi lebih produktif dan bernilai ekonomi.
“Pemanfaatan lahan pekarangan ini tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar, tetapi juga berkontribusi terhadap kemandirian pangan nagari,” ujarnya.
Menurutnya, lahan yang dibiarkan kosong adalah potensi yang sia-sia. Dengan digarap secara optimal, lahan tersebut dapat mendukung program Swasembada Pangan Indonesia yang dicanangkan Pemerintah Pusat, sekaligus memperkuat kemandirian daerah dalam sektor pangan.
Kegiatan panen dimulai pukul 10.00 WIB dan melibatkan belasan personel dari Satlantas dan Polsek Koto VII. Suasana berlangsung penuh keakraban antara warga dan aparat. Selain panen, para personel juga memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan lahan dan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan dari lingkup terkecil, yakni nagari.
“Di lapangan, kami juga memberikan motivasi kepada warga agar aktif mengolah lahan kosong. Ini bagian dari dukungan kami terhadap pertanian masyarakat,” tambah Agung.
Selain sosialisasi soal pertanian, Kasat Lantas juga menyampaikan peran dan fungsi Polri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat tidak segan berkoordinasi dengan pihak kepolisian bila menghadapi persoalan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Tak lupa, Agung turut mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas. Sebab, mayoritas kecelakaan lalu lintas dipicu oleh pelanggaran yang kerap berujung fatal.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita ciptakan budaya tertib lalu lintas untuk melindungi diri dan sesama,” tutupnya. (SP–01)